Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku
seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Tiga
pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang
yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran
terlebih dahulu
Definisi Akhlak
Kata
akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku
tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali
melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat
dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh
motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan
pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga
terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut
dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Dalam
Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang
mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari
pengertian nilai baik, buruk, seharusnya benar, salah dan sebaginya
tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya
dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak.
- Perbuatan yang baik atau buruk.
- Kemampuan melakukan perbuatan.
- Kesadaran akan perbuatan itu
- Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk
Sumber
Akhlak
bersumber pada agama. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai
suatu sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan
peragai ke arah baik atau buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri
sendiri maupun dari luar, yaitu kondisi lingkungannya. Lingkungan yang
paling kecil adalah keluarga, melalui keluargalah kepribadian seseorang
dapat terbentuk. Secara terminologi akhlak berarti tingkah laku
seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik. Para ahli seperti Al Gazali
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang
yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran
terlebih dahulu. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai suatu
sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang.
Budi Pekerti
Budi
pekerti pada kamus bahasa Indonesia merupakan kata majemuk dari kata
budi dan pekerti . Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat
kesadaran. Pekerti berarti kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah
yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong
oleh pemikiran, rasio yang disebut dengan nama karakter. Sedangkan
pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh
perasaan hati, yang disebut behavior.Jadi dari kedua kata
tersebut budipekerti dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio
dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia.
Penerapan budi pekerti tergantung kepada pelaksanaanya. Budi pekerti
dapat bersifat positif maupun negatif. Budi pekerti itu sendiri selalu
dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Budi pekerti didorong oleh
kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu rasio. Rasio mempunyai tabiat
kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, yang masuk
akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak masuk
akal.
Selain unsur rasio di dalam
hati manusia juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan
manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuan
dan suasana lingkungan. Rasa mempunyai kecenderungan kepada keindahan
Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis
antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan
karsa, harmonis antara individu dengan masyarakat, harmonis susunan
keluarga, harmonis hubungan antara keluarga. Keharmonisan akan
menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan
hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain
yaitu “suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati
nurani. Suara hati selalu mendorong untuk berbuat baik yang bersifat
keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah
perbuatan yang bersifat buruk dan hina. Setiap orang mempunyai suara
hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda. . Hal ini
disebabkan oleh perbedaan keyakinan, perbedaan pengalaman, perbedaan
lingkungan, perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai
kesamaan, yaitu keinginan mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan
yang tertinggi sebagai tujuan hidup.
Pembagian Akhlak
Akhlak Baik (Al-Hamidah)
1. Jujur (Ash-Shidqu)
2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)
3. Malu (Al-Haya')
4. Rendah hati (At-Tawadlu')
5. Murah hati (Al-Hilmu)
6. Sabar (Ash-Shobr)
Dari
'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah
merelakannya, berkata, "Rasulullah SAW. bersabda", "Ketika Allah
mengumpulkan segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah
Penyeru", "Di manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka
berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya
mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka,
lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga,
sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang
yang utama (ahlul fadhl)". "Apa keutamaan kalian ?", tanya para
malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami
bersabar. Jika diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain
khilaf pada kami, kamipun tetap bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada
mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik
balasan bagi orang-orang yang beramal". Setelah itu menyerulah lagi
penyeru, :"Di manakan itu, orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?".
Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan
cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan
mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju
syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu
orang-orang yang sabar (ahlush shabr). "Kesabaran apa yang kalian
maksud ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami sabar
bertaat pada Allah, kamipun sabar tak bermaksiat padaNya. Akhirnya
Dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". (Hilyatul Auliyaa'/
Juz III/ Hal. 140)
Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)
Ruang Lingkup Akhlak
Akhlak pribadi
Yang
paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka
hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri,
karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal
kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari
jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai fitrah
sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun
saja manusia mempunyai perbuatan.
Akhlak berkeluarga
Akhlak
ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban
orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan
pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran
–ajaran yang bijak, setiap agama telah memerintahkan kepada setiap
oarang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik,
terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap
lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak akan tumbuh
secara sabar, terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa
bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan.
Seorang
anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak
dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan hormati.
Karena keduanya memelihara,mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan engkau,
mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang baik,
berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat. Dan coba
ketahuilah bahwa saudaramu laki-laki dan permpuan adalah putera ayah dan
ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong ayah dan ibumu dalam
mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau gembira dan membelamu
bilamana perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu
dan ingin agar engkau selamat dan berbahagia, karena mereka mencintai
ayah dan ibumu dan menolong keduanya disetiap keperluan.
Akhlak bermasyarakat
Tetanggamu
ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah jika orang
tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama mencari kemanfaatan dan
menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka maka
wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada
tetangga.
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas
dari pendidikan sosial kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di dalam
masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sejak dahulu manusia tidak dapat
hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama lain, tetapi
berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan saling
mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan dan
perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika tiap-tiap individu
sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai
dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.
Akhlak bernegara
Mereka
yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa yang sama
denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu, engkau
hidup bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama. Dan
ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau
timbul tenggelam bersama mereka.
Akhlak beragama
Akhlak
ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, karena
itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal
dengan sesama makhluk Tuhan.