JUJUR



JUJUR : SARANA MENGGAPAI RIDHO ALLAH


Kajian Tentang Kejujuran


Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Kejujuran
Beberapa ayat Al Qur’an tentang kewajiban bersikap jujur serta janji dan kabar gembira dari Allah bagi orang-orang yang jujur;


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur). (Q.S At Taubah; 119)


طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَعْرُوفٌ فَإِذَا عَزَمَ الأمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
Artinya : Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jika mereka benar (jujur) imannya terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (QS. Muhammad; 21)


وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Artinya :  Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin (orang-orang yang jujur), orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q.S An Nisa; 69)
وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَى سَوَاءٍ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ
Artinya :  Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. (QS. Al Anfaal; 58)



Kejujuran : Tinjauan dari Beberapa Hadist
Hadist :
  1. Segala ucapan (qaulan), perilaku (fi’lan), keputusan (taqriran), dan deskripsi –ciri fisik- (syifatan) dari Rasulullah Saw.
  2. Sumber hukum kedua setelah Al Quran.
  3. Perintah mematuhi hadist;
إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى
Dan tiadalah yang diucapkan (Muhammad) itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya, (QS. An Najm; 3-4).
Dari ayat tersebut, semestinya tidak ada keraguan atas apapun yang diucapkan Rasulullah Saw. Demikian halnya dengan perbuatannya serta berbagai keputusannya.

Hadist-Hadist Tentang Kejujuran dan Larangan Berdusta
1.       Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)

2.       Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)

3.       Antara pedagang (penjual) dengan pembeli boleh bersepakat selama belum berpisah. Jika kesepakatan berdasarkan kejujuran akan diberkahi Allah. Tetapi jika ada dusta, tidak ada berkah Allah (HR. Bukhari dan Muslim)

4.       Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, “Katakan: ‘Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)’.” (HR. Muslim)

5.       Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)


Hadist tentang Dusta Yang Dibolehkan  
Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
  1. Dalam peperangan tidak mungkin dan tidak boleh berkata jujur kepada musuh.
  2. Bertujuan untuk mendamaikan orang-orang yang sedang berselisih. Perdamaian lebih baik daripada perselisihan.
  3. Bila dikhawatirkan ucapan suami yang benar dapat berakibat buruk, maka suami boleh berdusta kepada isteri untuk memelihara kerukunan. Pembicaraan ini untuk menyelamatkan kehidupan rumah tangga.



Semoga Bermanfaat,
Maha Suci Allah dengan berbagai ayat dan firmanNYA.