Ustadz yang semoga selalu dirahmati oleh Allah, saya ingin bertanya mengenai beberapa hal berikut:
1. Apakah air ketuban itu najis?
2. Apabila seorang wanita sudah mengeluarkan air ketuban, apakah masih dihukumi suci, sehingga wajib shalat?
3. Apabila pakaian tenaga medis yang menolong persalinan terkena darah nifas apakah boleh dibawa shalat?
Jazakallahu khairan
Jawaban:
Untuk pertanyaan di atas, ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan:
Pertama: air ketuban adalah air yang berasal dari rahim, keluar
sebelum melahirkan. Air ketuban bukanlah najis, karena tidak ada dalil
kuat menunjukkan najisnya.
Kedua: bila air ketuban keluar tanpa disertai darah, hal tersebut
tidak memberi pengaruh hukum terhadap seorang perempuan sehingga dia
tetap wajib untukmenunaikan shalat lima waktunya.
Ketiga: bila air ketuban keluar disertai darah, perlu ditimbang
kedudukan darah tersebut. Menimbangnya adalah dengan melihat kondisi
perempuan tersebut:
- Bila darah keluar disertai oleh rasa sakit seperti lumrahnya
seorang perempuan yang akan melahirkan, darah tersebut dianggap sebagai
darah nifas.
- Bila darah tersebut keluar tanpa disertai rasa sakit, darah tersebut dianggap darah rusak dan bukan darah nifas.
Keempat: darah nifas adalah sama dengan darah haidh sebagai darah
yang najis. Tidak ada silang pendapat di kalangan ulama tentang
kenajisannya. Oleh karena itu, tidak boleh seorang melakukan shalat
dengan memakai pakaian yang tertimpa darah nifas yang najis. Wallâhu
A’lam.