“kapan ya saya bisa berdoa di dekat ka’bah”
“kalau sudah pernah pergi, pengen pergi lagi lihat ka’bah”
“saya mau dikirim ke mekkah pas musim haji, walapun jadi petugas bersih-bersih”
Demikianlah
komentar orang-orang yang menunjukkan mereka sangat ingin dan cenderung
hati mereka untuk melihat ka’bah dan menunaikan ibadah haji. Hal ini karena memang doa dari nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Beliau berdoa,
رَبَّنَا
إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ
بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ
أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ
الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya
Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan
mereka bersyukur” (QS. Ibrahim: 37).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Allah mewajibkan haji ke
Baitullah di mana Allah menempatkan anak keturuan nabi Ibrahim dan
Allah menjadikannya suatu rahasia mengagumkan yang memikat di hati.
Yaitu orang berhaji (ke Ka’bah) dan tidak ditunaikan terus menerus,
namun setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke ka’bah maka semakin
bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya“ (Taisir karimir rahman, hal. 427)
Fairuz Abadi rahimahullah membawakan tafsir Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, “(maka jadikanlah hati sebagian manusia), yaitu hati sebagian manusia, (cenderung kepada mereka) yaitu rindu dan menginginkan (pergi ke Ka’bah / Mekkah) setiap tahun” (Tanwirul Miqbas, hal. 214).
Dalam kitab At-tafsir Al-Muyassar, “(Nabi Ibrahim berkata) Wahai Rabb sesungguhnya saya melakukan ini karena perintah-Mu, agar mereka menunaikan shalat sesuai dengan tuntunan-Mu, jadikan hati sebagian mahkluk-Mu agar cenderung kepada ka’bah/Mekkah dan mencintainya” (At-tafsir Al-Muyassar, hal 260).
