Suasana hiruk
pikuk kendaraan di tengah hujan deras yang mengguyur menemani perjalanan
pulangku. Waktu menunjukan pukul empat sore, langit belum begitu gelap
dan udara terasa dingin.
Sambil berkendara kutatap jalan di depan dan sekitarnya. Saat itu pandanganku
mengarah ke seorang ibu yang terlihat begitu cantik dan anggun sedang berdiri di depan sebuah toko.
Seketika itu
juga terlintas dipikiranku, “Betapa cantiknya muslimah itu bila ia
mengenakan penutup aurat syar’i yang tidak lain dan tidak bukan adalah
jilbab syar’i.”
Selepas melihat
ibu tadi kulanjutkan perjalananku. Pikiran tentang jilbab masih
menggelitik di benakku. Beberapa saat aku berhenti di lampu merah. Ku
tengok sebelah kanan, terlihat gadis kecil yang begitu cantik, polos dan
lucu mengenakan jas hujan berwarna pink. Ia duduk di sebuah motor dan
memandang ke arahku.
Setelah itu
pandangannku mulai menyebar, ke kiri dan kebelakang, ku lihat hampir
semua pengendara mengenakan jas hujan, termasuk para muslimah yang tidak
berjilbab ataupun mereka yang hanya mengenakan “pembungkus aurat”.
Pemandangan langka yang mungkin tak kutemui di jalan raya selain saat hujan.
Ya.. para
muslimah itu terlihat cantik dengan jas hujan yg menutupi auratnya.
Bilamana mereka mau menggunakan penutup aurat syar’i setiap hari.
Tentulah kecantikan sejati mereka kian terpancar.
“Wahai
saudariku, kau lindungi dirimu dari hujan tapi mengapa tak kau lindungi
dirimu (aurat) dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu?”
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ
شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا
يُؤْمَرُون
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai (perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, Q.S. A-Tahrim/66:
6
Belum sampaikah kepadamu perintah berjilbab saudariku? Atau memang nafsumu yang mengingkarinya?
َا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ
الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ
أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
رَحِيمًا
Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab:59)
Wahai saudariku, Jilbab syar’i itu tidak memudarkan kecantikanmu sedikitpun, justru ia semakin memperkuat dan menjaganya.
Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda ‘, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).
Mari saudariku.. mari berhijab syar’i mulai saat ini..
Jangan sampai JILBAB SYAR'I PERTAMA kita adalah JILBAB TERAKHIR kita..
yaitu KAIN KAFAN.. wal’iyadzu billah..