Kumpulan Hadist
- Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,”Aku
diperintah untuk memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa
tidak ada Tuhan yang patut disembah dengan sesungguhnya kecuali Allah
dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat
dan mengeluarkan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan semua
itu, berarti telah terjamin daripadaku darah dan harta mereka kecuali
karena kewajiban Islam dan perhitungan mereka terserah kepada
Allah.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a.
berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan kami duduk di
sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di antara yang
aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka lebarnya atas
kamu kemewahan dan keindahan dunia.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah kepada
orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang
berada di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu
tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan yang
di lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam
bersedekah kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya
sedekah adalah yang masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa
memelihara kehormatan dirinya, Allah akan memelihara kehormatan
dirinya dan barangsiapa mencukupkan dengan kekayaan yang ada maka
Allah akan mencukupinya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Umar
r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari
maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian
sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas
(tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang
mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan
lututnya pada lutut Nabi saw lalu meletakkan tangannya di atas paha
Nabi saw kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukanlah padaku
tentang Islam!” Maka jawab Rasulullah saw, “Islam yaitu engkau
bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan
Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan
dan mengerjakan Hajji ke Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa
menjalaninya.” Berkata orang itu, “Benar.” Kami heran, ia bertanya dan
ia pula yang membenarkannya. Maka bertanyalagi orang itu,
“Beritahukanlah padaku tentang Iman.” Jawab Nabi saw, “Engkau beriman
kepada Allah dan Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada
Rasul-rasul-Nya, kepada hari Qiamat dan beriman kepada Qadar baik dan
yang buruk.” Berkatalah orang itu, “Benar.” Bertanya lagi orang itu,
“Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan.” Jawab Nabi, “Engkau
beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat
kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya
ia melihat engkau.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang
hari Qiamat.” Jawab Nabi, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari
si penanya.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang
tanda-tandanya.” Jawab Nabi, “Diantaranya jika seorang hamba telah
melahirkan majikannya dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin
papa, berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing sudah
berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan.” Kemudian
pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak kemudian Nabi saw berkata,
“Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Jawabku,
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi saw berkata, “Dia itu
Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama kalian.”
(Muslim)
- Dari
Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda
Rasulullah saw dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan,
“Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya
empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama
itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi gumpalan seperti
sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat
maka ia meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat perkara,
ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia. Maka
demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang di
antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga sehingga tidak
ada antara dia dan syurga itu kecuali sehasta saja maka dahululah
atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka iapun
masuk neraka.” Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan
pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali
sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia
melakukan pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: “Telah
bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang
baru (bid’ah) dalam urusan (agama) kami ini, yang tidak kami
perintahkan maka hal itu ditolak.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu
jelas, antara keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang
kebanyakan manusia tidak tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari
syubhat itu maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa
yang melakukan perkara syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram
seperti penggembala di sekeliling tanah larangan (milik orang),
lambat laun ia akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada
larangannya. Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang
diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging,
jika ia baik, baiklah jasad seluruhnya dan jika ia rusak maka
rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong daging itu adalah hati.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda,
“Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya
Rasulullah?” Rasulullah saw bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya,
Rasul-Nya, Imam-imam Muslimin dan bagi Muslimin umumnya.”
(Muslim)
- Dari
Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah
mendengar Rasulullah saw bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang
untukmu maka jauhilah dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu
maka kerjakanlah sebisamu. Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah
karena banyak pertanyaan dan perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka
(tidak mau taat dan patuh).”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abi
Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan
kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw,
“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang
tidak meragukan kamu.”
(Tirmidzi – Nasa’i)
- Dari An-Nawas
bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kebaikan itu
adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu
dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.”
(Muslim)
- Dari
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
Allah telah memaafkan – karenaku – dari ummatku amal-amal yang
khilaf, lupa dan yang dipaksakan atas mereka.”
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll)
- Dari
Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. berkata: Seorang laki-laki
datang kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkilah
aku pada suatu amal yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan
dicintai manusia. Maka Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah engkau akan
dunia, pasti Allah mencintai engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang
ada pada manusia, pasti manusia mencintai engkau.”
(Ibnu Majah-dll)
- Dari
Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata:
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan
beberapa kewajiban maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah
menentukan beberapa batas maka janganlah kamu melampauinya dan telah
mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Ia
telah diam dari beberapa perkara sebab rahmat bagimu bukan karena lupa
maka janganlah kamu mempersoalkannya.”
(Ad-Daruquthni-dll)
- Dari
Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari
Allah Azza wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah
berfirman, “Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim
atas diri-Ku dan Aku jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu
saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang
telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti
Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang
telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku
memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang
telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti
Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan
kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semua maka
mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Hai
hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Akudan kalian tidak
dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu
dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka
itu berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak akan
menambah kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama
dan terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati
jahat seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi
kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan
terakhir diantaramu, manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi
yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang
permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku,
melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku
Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu
sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat
kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapat
selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”
(Muslim)
- Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mu’min
dengan apa yang telah diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah
telah berfirman, “Hai Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang
baik dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik.” Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami
rizkikan padamu.” Kemudian beliau menceritakan seorang lelaki yang
telah jauh perjalanannya, rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata:
Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang makanannya haram, pakaiannya haram dan
kenyang dengan barang haram maka bagaimana akan diterima do’anya?
(Muslim)
- Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah
berfirman, “Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku,
sesungguhnya Aku telah menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah
beramal seorang hamba-Ku yang lebih Ku sukai seperti jika ia melakukan
kewajiban yang Ku perintahkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku
bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga Aku mencintainya dan jika
Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar dan
sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya untuk berjuang
dan sebagai kakinya untuk berjalan dan jika ia minta kepada-Ku pasti
Aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku
memberi perlindungan kepadanya.”
(Bukhari)
- Dari Anas r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak
Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan
ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan
lagi. Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit
kemudian meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu.
Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi
bumi tetapi engkau tidak sekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku,
niscaya Aku datang padamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
(Tirmidzi)
- “Hai
segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan
sambunglah tali persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala
manusia tidur di kegelapan malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan
penuh kesejahteraan.”
(Tirmidzi)
- Dari Abu Hurairah
berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana bangunan surga
itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata perak dan emas, sedang
perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari
mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah za’faran (sejenis
kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah
susah dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal
dan masa mudanya tidak pernah sirna.”
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memberi
infaq kepada dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di
surga, ‘Hai Abdullah, ini adalah suatu kebajikan.’ Jika ia termasuk
orang yang tekun shalat maka ia akan diseru dari Pintu Shalat.
Apabila ia ahlul jihad maka akan diseru dari Pintu Jihad. Jika ia
orang yang suka bersedekah maka ia akan dipanggil dari Pintu Sedekah.
Begitu pula jika ia tergolong orang yang rajin shaum maka akan diseru
dari Pintu Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar r.a. berkata, “Wahai
Rasulullah, tidaklah seseorang diseru dari pintu-pintu ini karena
darurat. Adakah seseorang yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?”
Rasulullah saw menjawab, “Ya dan aku berharap engkau salah satunya.”
(Muslim)
- Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari
kiamat aku datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya
(malaikat) bertanya, ‘Siapakah engkau?’ ‘Muhammad’ jawabku. Lalu
malaikat itu berkata, “Aku dilarang oleh Allah untuk membuka pintu
surga ini kepada siapapun sebelum engkau.’”
(Muslim)
- Dari
Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah
laksana seorang lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut
berkata, ‘Aku melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.’
Sekelompok kaum ada yang menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka
selamat. Sementara sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga
diserang musuh dan hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang
yang menaati aku, sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak
menaatiku.” (Muslim)
- “Barangsiapa
yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut
berperang maka ia mati membawa sifat kemunafikan.”
(Muslim)
- Dari
Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah
seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dengan
sempurna dan shalat dengan khusyu’, sambil memelihara ruku’nya,
melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak
melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”
(Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ketika Allah
menciptakan makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di
sisi-Nya di atas ‘Arasy-Nya, ‘Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”
(Muttafaq ‘Alaih)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya
seorang mukmin mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun
yang tamak terhadap surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui
rahmat Allah, niscaya ia tidak putus asa dari surga-Nya.”
(Muslim)
- Dari
Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang
hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga
ditanya empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa;
Kedua, mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya
dipakai untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya
yang sehat dimanfaatkan untuk apa.”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan)
- Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika Allah
menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan
siksaannya di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi
hamba-Nya maka Ia menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti.”
(Tirmidzi)
- “Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia memberikannya pemahaman dalam agama.”
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah)
- “Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih dalam permusuhan.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang
paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang
yang paling baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
- Dari
Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah,
ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga
dan menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah saw menjawab, ‘Engkau
menanyakan kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah bagi
orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya yaitu
hendaklah engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan
Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda,
‘Tiadakah kau kuberitahu tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu
adalah perisai, sedekah memadamkan dosa atau kesalahan seperti air
membunuh api dan shalat di tengah malam.’ Lalu Rasulullah saw membaca
ayat betikut: ‘Lambung mereka renggang dari tempat tidurnya sedang
mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap serta
menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang
pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu
(bermacam-macam nikamat) yang sedap dipandang mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.’ (As Sajdah 16-17). Lalu
beliau bersabda, ‘Tidakkah kau kuberitahukan tentang pokok segala
perkara, tiang dan puncaknya?’ Aku menjawab, “Tentu, wahai
Rasulullah!” Maka beliau berkata, ‘Pokok segala perkara ialah Islam,
tiangnya ialah shalat, puncaknya adalah jihad!’ ‘Tiadakah kau
kuberitahu tentang penopang semuanya itu?’ tanya beliau lagi. “Ya,”
jawabku. Maka Rasulullah memegang lidahnya sambil bersabda,
‘Peliharalah ini!’ Kemudian aku bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah
kita akan disiksa karena pembicaraann kita?” Maka Rasulullah saw
bersabda, ‘Hai … ibumu kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung)
manusia disungkurkan ke api neraka, lantaran dosa-dosa dari
tergelincirnya lidah-lidah mereka?’”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih)
- Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, “Hai
Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung
harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara
terompahmu di hadapanku di surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak
mengerjakan amalan yang istimewa, selain melakukan shalat setiap usai
wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat yang ditetapkan untuk
aku lakukan.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka tampillah
Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti masuk
surga.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
- Dari
Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika
kalian mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
- Dari
Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah bermalam bersama
Rasulullah saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya,
beliau bertanya, ‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’ Maka aku
menjawab, ‘Aku meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.’ Beliau
bertanya lagi, ‘Tidak meminta yang lain?’ ‘Tidak,’ jawabku. Maka beliau
bersabda, ‘Perbanyaklah sujud.’”
(Muslim)
- Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal manusia yang
pertama kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada malaikat –
meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah shalat
hamba-Ku, sempurnakah atau kurang?” Jika sempurna maka tulislah
sempurna. Bila kurang, Allah berfirman, “Lihatlah shalat sunnahnya,
bagaimana?” Bila si hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah
berfirman, “Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!”
Kemudian malaikat melakukannya.
(Abu Daud)
- Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang laki-laki
pernah mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus
malaikat untuk memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, ‘Mau
kemana kau?’ Ia menjawab, ‘Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung
ini.’ Malaikat bertanya, ‘Apakah karena ada kenikmatan yang akan kamu
peroleh darinya (hasil bumi)?’ Ia menjawab, ‘Tidak, aku hanya
mencintainya karena Allah.’ Lalu malaikat berkata, ‘Aku adalah utusan
Allah untuk menyatakan kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim)
- Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang
masuk surga ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu
pun di dunia kecuali orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke
dunia untuk berperang dan terbunuh sampai sepuluh kali karena
kemuliaan yang ia peroleh.”
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi)
- Dari
Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia,
tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,
Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, sedang surga itu hak dan neraka itu
hak maka Allah memasukkan ia ke surga sesuai dengan amalnya di
dunia.” Ubadah menambahkan, “Masuk surga dari pintunya yang delapan
sekehendaknya.”
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya
membawa air sedikit, jika kami memakai air itu untuk berwudhu’ maka
kami akan kehausan; bolehkah kami berwudhu’ dengan air laut?”
Rasulullah saw menjawab, “Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya
halal dimakan.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih)
- Rasulullah
saw bersabda, “Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila
dijilat anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah
dicampur dengan tanah.”
(Muslim)
- Rasulullah saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah.”
(Abu Daud)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan
ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, “Laki-laki yang
menyentuh zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia
berwudhu.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini)
- Rasulullah
saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila datang haidh
itu, hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu,
hendaklah engkau mandi dan shalat.” (Bukhari)
- Dari ‘Atha bin
Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki
dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak ada,
lantas keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat,
kemudian keduanya memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang
diantara keduanya lantas berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan yang
lain tidak. Kemudian keduanya datang kepada Rasulullah saw dan
diterangkannyalah kejadian itu kepada Rasulullah saw. Beliau lalu
berkata kepada orang yang tidak mengulang shalat, Benar engkau dan
shalatmu sah” dan kepada orang yang mengulang shalat dengan berwudhu’
beliau berkata, “Bagimu ganjarannya dua kali lipat.” (Nasa’i dan Abu
Daud)
- Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa,
maka ia mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu,
tidak kurang sedikit pun.”
(Tirmidzi)
- Dari Anas: Ditanyakan
orang kepada Rasulullah saw, “Apakah sedekah yang lebih baik?”
Rasulullah saw menjawab, “Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada
bulan Ramadhan.”
(Tirmidzi)
- Dari Abu Ayyub: Rasulullah saw
berkata, “Barangsiapa puasa dalam bulan Ramadhan, kemudian ia puasa
enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa.”
(Muslim)
- Dari
Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, “Hai
manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan
ibadat haji maka hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat bertanya,
“Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau diam tidak menjawab dan
yang bertanya itu mendesak sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw
berkata, “Kalau saya menjawab ‘ya’, sudah tentu menjadi wajib setiap
tahun, sedangkan kamu tidak akan kuasa mengerjakannya, biarkanlah apa
yang saya tinggalkan (artinya jangan ditanya karena boleh jadi
jawabannya memberatkanmu).”
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
- Dari
Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata, “Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari
suatu halangan yang akan merintanginya.”
(Ahmad)
- Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat.”
(Bukhari)
- Dari
Ibnu ‘Umar: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan yang
ihram memakai tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan.”
(Bukhari dan Ahmad)
- Dari
Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu
onggokan makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan
beliau ke dalam onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba
yang basah. Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata,
“Mengapakah ini?” Jawab yang mempunyai makanan, “Basah karena hujan
ya Rasulullah.”Beliau bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh di
sebelah atas supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh
maka ia bukan umatku.”
(Muslim)
- Dari Ibnu Mas’ud:
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim yang
mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah
kepadanya satu kali.”
(Ibnu Majah)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan yang bakal
dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang
rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa terpaut
kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik di
waktu berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat
serong oleh wanita bangsawan yang cantik kemudian ia menolak dan
berkata, ‘Saya takut kepada Allah’; Orang yang bersedekah dengan
diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah ketika
sendirian kemudian mencucurkan air mata.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke
Huraqah pada suku Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi
kami menyerbu. Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang
dari mereka. Maka ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, “LAA
ILAAHA ILLALLAAH.” Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku
menghentikan (tidak membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam dengan
tombakku sehingga matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke
Madinah, berita itu telah sampai kepada Rasulullah saw maka beliau
bertanya, “Hai Usamah, apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan
‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia hanya akan
menyelamatkan diri.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau bunuh dia
setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah saw
mengulang-ulang kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan aku baru
masuk Islam pada hari itu.
(Bukhari – Muslim)
- Dalam
riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan
‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya
Rasulullah, ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada
senjataku.” Nabi saw bersabda, “Apakah sudah engkau belah dadanya
sehingga engkau mengetahui dengan jelas, apakah ia berkata karena
takut atau tidak.” Maka Rasulullah saw masih saja mengulang-ulang
kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam pada hari
itu.
- Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Dapat
dipastikan atas manusia bagiannya dari zina yang pasti mengenainya
tanpa dapat dielakkan lagi. Dua mata zinanya adalah pandangan mata;
Dua telinga zinanya adalah mendengarkan; Lidah zinanya adalah
perkataan; Tangan zinanya adalah menampar; Kaki zinanya adalah
melangkah; Hati zinanya adalah menyukai dan mengharapkan. Semua
perzinaan itu, kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya.”
(Bukhari – Muslim)
- Umar
bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang
dalam jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang
saya beri itu. Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan
sangkaan bahwa ia akan menjualnya dengan harga murah. Maka saya
bertanya kepada Nabi saw. Dijawab, “Jangan engkau membeli dan jangan
engkau menarik kembali sedekahmu, meskipun ia memberikan kepadamu
dengan harga satu dirham. Karena orang yang menarik kembali sedekahnya
bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka sedusta-dusta berita.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menawar barang hanya untuk menjerumuskan orang lain.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu
Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi
seorang Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih
dari tiga hari. Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang
lain berpaling.Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu
memberi salam.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Sa’id (Tsabit) bin
adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam, padahal ia
sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang dikatakannya itu.
Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka ia akan
disiksa dengan alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak wajib atas
seseorang melaksanakan nadzar terhadap apa yang tidak dimilikinya.
Dan melaknat seorang Mu’min sama artinya dengan membunuhnya.”
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata,
“Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja
berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya
itu.
- Anas r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah.
Belum pernah aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah seperti itu.
Maka diantaranya Rasulullah saw bersabda, “Andaikan kamu mengetahui
apa yang aku ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak
menangis.” Seketika itu aku melihat sahabat-sahabat Nabi saw menutup
mukanya masing-masing sambil menangis terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai
sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi
nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah
diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah
melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan
kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa
dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa
sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka
sambil terisak-isak.
- Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda, “Akan berpeluh manusia di hari kiamat hingga mengalir
peluh mereka sampai tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam
peluhnya sendiri hingga ke mulut dan telinga mereka.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah
seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan
tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat
ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang
baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu
pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya
maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah
dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma.”
(Bukhari – Muslim)
- ‘Aisyah
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Manusia akan dihimpun pada
hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih
kulup (belum berkhitan).” ‘Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah
lelaki dan perempuan akan berkumpul dan masing-masing akan melihat
kepada yang lainnya?” Nabi saw menjawab, “‘Aisyah, suasana pada hari
itu jauh lebih berat dari sekadar sebagiannya mereka memperhatikan
sebagian yang lain.”
(Bukhari – Muslim)
- Mu’adz bin Jabal
r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw di atas
himar, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai Mu’adz, tahukah engkau,
apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba
yang akan diberikan oleh Allah?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui.” Maka Nabi saw bersabda, “Hak Allah yang diwajibkan
atas hamba adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah
tidak akan menyiksa orang yang tidak
menyekutukan-Nya.” Saya
bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang
banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.”
- Ibnu
Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang
lebih empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, “Sukakah kamu jika
kamu menjadi seperempat dari ahli surga?” Jawab kami, “Ya.” Bersabda
Nabi saw, “Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku
mengharap semoga kamu menjadi separuh dari penduduk surga. Yang
demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh orang Muslim,
sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan rambut putih di
badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu merah.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Amr bin ‘Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah bin
al-Jarrah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia
kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak dan
kedatangan kembali Abu ‘Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar maka
mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Kemudian setelah
selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka beliau tersenyum
melihat mereka kemudian bersabda, “Mungkin kamu telah mendengar
kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta banyak?” Jawab mereka,
“Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda, “Sambutlah kabar baik
dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu.
Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi
aku khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah
terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu
berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan
kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.” (Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat
bertanya, “Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang,
“Dia itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw
bersabda, “Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan
Allah telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA
ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Berlindunglah
kamu kepada Allah dari beratnya bala’, menimpanya kesukaran,
keburukan takdir dan cemoohan musuh.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali
r.a., “Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena
ajaranmu maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan
binatang ternak yang merah-merah.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abdullah bin Amr bin al-’Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu
pengetahuan dari seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya
dengan matinya orang-orang alim, hingga apabila telah habis
orang-orang alim maka orang banyak akan mengangkat orang-orang yang
bodoh untuk menjadi pemimpin mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka
akan memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka
itu sesat dan menyesatkan.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi Allah, hai kemenakanku,
kami keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali
dalam dua bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah saw tidak
dinyalakan api.” ‘Urwah bertanya, “Apa makananmu?” ‘Aisyah menjawab,
“Kurma dan air. Hanya saja adakalanya tetangga Rasulullah saw
mengirim hadiah susu ternak mereka.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a.
mengeluarkan kain dan sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil
berkata, “Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai
sarung dan kain ini.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah orang miskin itu
yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak
dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi orang
miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk
dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi
dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi
meminta-minta kepada orang lain.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh,
sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul
di atas pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang
lain, baik diberi atau ditolak.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap hamba
Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun
berdoa. Yang satu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang
berlipat) kepada orang yang suka memberi (dermawan).” Malaikat yang
kedua berdoa, “Ya Allah, berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran
dan kemusnahan pada hartanya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh seorang
menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang
diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk
memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh
seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu
seseorang yang diberi pengertian Al Qur’an lalu ia mempergunakannya
sebagai pedoman amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh
Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala
amal kebaikan.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat Muhajirin
datang mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, orang-orang
kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan
kesenangan yang abadi.” Nabi saw bertanya, “Mengapakah demikian?”
Mereka menjawab, “Mereka shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana
kami, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan mereka
memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak.”
Rasulullah saw bersabda, “Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan
yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama
dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?” Mereka
menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi saw bersabda, “Membaca
tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR) dan tahmid
(ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali.” Kemudian sesudah itu
para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya
Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar perbuatan
kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka Nabi saw
bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Ash-Sha’ab bin
Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada
Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat wajahku
berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, “Kami tidak menolak
pemberianmu itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram (Orang
yang sedang berihram dilarang memburu dan menangkap binatang liar).”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang
beranda rumah kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika
Rasulullah saw melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata,
“Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat nanti adalah
orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah saw
tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu
tersenyum.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Umar r.a. berkata,
“Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan asy-Syajarah dan jika
kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika masuk Makkah dari jalan
ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang
kepada Nabi saw dan berkata, “Saya terpaksa mundur dari shalat
jama’ah Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya.” Berkata
Uqbah, “Maka saya tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu
nasihat sebagaimana waktu itu.” Nabi saw bersabda, “Hai sekalian
manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci orang
lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia
meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang
sudah lanjut usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai
kepentingan.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Ya’la (Ma’qil) bin
Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seseorang
yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian ketika
mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah mengharamkan
surga baginya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Ibnu Umar r.a.
berkata: Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim wajib mendengar dan taat
kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak
disetujui, kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh
bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku
masuk kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku
berkata, “Ya Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu
bagian yang diberikan Allah kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata
demikian, maka Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, kami tidak
mengangkat seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan
atau orang yang berambisi pada jabatan itu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Sa’id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda kepadaku, “Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau
menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi
jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk
melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena
permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu
sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara
kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka
tebuslah sumpah itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang
sedang menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda,
“Biarkanlah ia karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud r.a.
memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata
kepadanya, “Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi
ceramah setiap hari.” Ibnu Mas’ud menjawab, “Tiada halangan bagiku
untuk memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan
menjemukan kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang
jarang, sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami,
khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila
bersandal salah seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan
dan jika melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri.
Hendaklah yang kanan lebih dahulu disandali dan yang terakhir
dilepaskan.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari ‘Amr bin Salamah r.a.
berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku, “Bacalah BISMILLAH dan
makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat-dekat
kepadamu.”
(Bukhari–Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya Rasulullah saw tidak pernah
mencela makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau
tidak suka, ditinggalkannya makanan itu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian
sutera yang halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak
lalu beliau bersabda, “Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan
untuk kamu di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Ummu
Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum dari
bejana perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka
jahannam.”
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim:
Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau
yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke
dalam perutnya api neraka jahannam.
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda, “Segerakanlah pemakaman jenazah,
maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu menyegerakan ia
kepada kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah melepaskan
kejahatan dengan segera dari bahumu (pundakmu).”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang
berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang
jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw
melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, “Selamat datang
anakku,” kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu
dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika
Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya,
lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, “Rasulullah saw
mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari
istri-istrinya.” Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah
pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, “Apa yang dikatakan
Rasulullah saw tadi kepadamu?” Fatimah menjawab, “Aku tidak akan
membuka rahasia Rasulullah saw.” Kemudian setelah Rasulullah saw
meninggal, aku berkata, “Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang
apa yang dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.” Fatimah
menjawab, “Kini baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan
bahwa Jibril biasa mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun
satu kali dan kini dia mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa
ajalku sudah dekat, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah.
Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku
menangis. Kemudian ketika beliau melihat aku sangat sedih, beliau
membisikkan kepadaku untuk kedua kalinya, ‘Hai Fatimah, tidak puaskah
engkau sebagai wanita yang utama bagi sekalian Mu’min atau wanita yang
utama dari sekalian umat ini? Maka tertawalah aku karenanya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menurunkan
kainnya dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat
kepadanya dengan pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka Abubakar
r.a. bertanya, “Ya Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki,
kecuali jika kujaga benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau tidak
berbuat itu karena sombong.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak akan
melihat dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang
memakai (menurunkan) kainnya karena sombong.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memakai kain
sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Janganlah engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di
dunia, tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat
pahala satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan,
maka ia akan mendapat pahala dua qirath.” Ketika ditanya, “Aapakah
dua qirath itu?” Nabi saw menjawab, “Sebesar dua bukit yang
besar-besar.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Bagaimanakah
pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang
dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah
masih ada tertinggal kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak.”
Nabi saw bersabda, “Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan
menghapuskan dosa-dosa dengannya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan
kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua
rakaat dan shalat witir sebelum tidur.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan
ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke
tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang
keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun
tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan
air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah
perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa
yang diberikan Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan
orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan
kepadaku.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Sa’id al-Khudri r.a.
mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika salah seorang kamu melihat
mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah diceritakannya
kepada orang lain.”Dalam riwayat lain: “Jangan diberitakan kecuali
kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka
itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan
berbahaya baginya.
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Qatadah r.a.
berkata: Nabi saw bersabda, “Impian yang baik dari Allah dan impian
yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu
yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali
dan membaca A’UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka
tidak akan membahayakannya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang
kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk
padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk
memberi tempat.” Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini,
jika seseorang bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat
orang itu.
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berkendaraan memberi
salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada
yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan
yang banyak.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Ibnu ‘Abbas r.a.
berkata: Nabi saw bersabda, “Jangan menyendiri seorang lelaki dengan
perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan
berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya.” Maka ada
seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan
aku telah tercatat untuk pergi berperang.” Maka Nabi saw bersabda,
“Pergilah engkau berhaji bersama istrimu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah
jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin
yang tidak dapat membaca al-Qur’an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat
dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca
al-Qur’an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit.
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an adalah
bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit.”
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih
cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu”. Maka
barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia
melakukannya.
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan manusia benar-benar
mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian untuk
mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan
berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan
mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka
akan berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka
mengetahui keutamaan shalat shubuh dan ‘isya berjamaah, pasti mereka
akan mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak.”
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila telah
diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil
terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu.
Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia
mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan
ingatlah itu.’ Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum
shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa
rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat
seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas
shalatnya yang dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua
puluh lima kali. Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan
wudhu’nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia
melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya satu
derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia
melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya,
selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu
adalah), ‘Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.’
Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat,
selama ia menantikan shalat (berjamaah).”
(Bukhari – Muslim)
- Zaid
bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian manusia,
shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang
itu adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu.”
(Bukhari – Muslim)
- Ibnu
Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan (akhir)
shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir.” (Bukhari – Muslim)
- Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bangun
malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman
dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang
telah lalu.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Hurairah r.a. berkata:
Rasulullah saw bersabda, “Andai aku tidak khawatir akan memberatkan
umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada
tiap-tiap shalat.”
(Bukhari – Muslim)
- Abu Hurairah r.a.
berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari fitrah (kelakuan yang
tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”
(Bukhari – Muslim)
- Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin
Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a.
sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a.
Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau
tidak bisa shalat dengan sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku, demi
Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw
tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua
rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir.” Berkata Umar, “Aku
kira engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq.” Kemudian Umar
mengirim Sa’ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan
langsung kepada rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi
dan kepada jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang
Sa’ad. Maka mereka pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka
semua memuji kebaikan Sa’ad kecuali ketika mereka masuk di masjid
bani ‘Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa’ad ada seorang lelaki
bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa’adah menjawab, “Jika
engkau bertanya tentang Sa’ad maka ia adalah orang yang tidak suka
keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan
kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad
menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak
berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni
Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka
panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia
kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah,
sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang
bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’
oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim)
- Abdul
Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah
berkata, “Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya,
sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk-
duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat.”
- Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw
duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula
bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang
diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi
terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah
saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada
majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di
belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus
pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya,
berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan kepadamu
tentang ketiga
orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud
mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang
seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun
malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka
Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
- Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada seseorang
yang biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh
menagih kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, ‘Jika kamu mendapati
orang itu masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga
Allah memaafkan kami kelak.’ Maka ketika ia berhadapan dengan Allah,
Allah memaafkannya.”
(Bukhari – Muslim)
- Dari Abu Waqid
(al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di
masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau,
tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka
menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi.
Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu
salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu,
kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang
mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi.
Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau
bersabda, “Sukakah aku beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu?
Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri
kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa
malu (untuk berdesak-desakka