السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
- Kuhirup udara malam ini... diantara peluh yg mengalir ditubuhku
- Langkahku pasti .... , mengejar mimpi indahku untuk menjadi pencinta-MU juga perindu Rasul-MU
- Untuk bisa menjadi hamba-MU yang selalu berusaha utk menjadi yang diharapkan oleh-MU Ya... Rabb
- Disana , mimpiku menari nari..sementara disini aku meratapi dosaku....Meratapi sesalku atas segala maksiat yg melekat ditubuhku
- Air mata ini mengalir deras .... hingga tak lagi dapat dibedakan .... yg mana tetesan peluhku dan yg mana tetesan airmata ku....
- Agungnya nama-MU ya Rabb.. yg selalu menggetarkan dinding qolbu ini..... Ya Rabb... pantaskah aku yg hina , nista lebih dari jelaga ini ... namun besar kerinduan ini kepada-MU...
- Jujur ... hamba katakan ya Rabb..... airmata ini airmata sesal dan ratapan karena banyaknya dosa hamba kepada-MU....Namun begitu besar kerinduan hamba kepada-MU ya Rabb...
- Teteskanlah sedikit saja cinta-MU ya Rabb... aku rindu ya Rabb
- Aku menangis bukan karena takut neraka-MU... hamba menangis karena hamba cinta dan rindu pada-MU ya Allah
- Jaga hamba ya Allah dari segala sesuatu yg bisa menjauhkan hamba dari-MU
- Hanya Engkaulah yg bertahta dalam diri dan jiwa ini...tak ada ruang kosong disana.... semua hanyalah Haq-MU ya Rabb Yang Maha Agung
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi: “Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.”
Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang.
Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis.
Beberapa sufi, mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.
Allah SWT memuji orang menangis. “Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.”
(QS Al-Isra’ [17]: 109).
Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, “Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu.”