Zaman
sekarang memang zaman edan! Bagaimana tidak? Sekarang dunia ini sudah
mengandung jutaan maksiat. Dan seluruh maksiat itu ternyata banyak
keluar dari sebuah kotak ajaib bernama TV. Di sana kita banyak melihat
pemandangan kaum hawa yang memakai pakaian ”kurang bahan” dan malah ada
wanita yang bahkan ”tidak niat berpakaian”.
”Wanita adalah tiang negara,”
Kalimat
itu adalah sebuah kata bijak yang pernah saya dengar. Mengapa wanita
adalah tiang negara? Jika kita lihat faktanya, sebuah negara sudah
seharusnya dipimpin oleh seorang laki-laki. Dan tahukah antum? Godaan
paling besar bagi seorang pria adalah wanita! Seorang pria memang
gampang menolak sesuatu yang berharga, seperti uang, jabatan, dll.
Tetapi, jika seorang pria ditawarkan wanita, maka sangatlah sulit untuk
menolaknya.
”Tiada
aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum
pria daripada godaan wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila suatu negara wanitanya buruk akhlaknya, maka negara itu akan jatuh ke lembah keburukan.
Makna
dari kalimat yang menyatakan bahwa ”wanita adalah tiang negara” itu
karena dari tangan seorang wanita-lah (seorang ibu) suatu generasi
terbentuk. Dari belaian tangan lembut seorang wanitalah seseorang dapat
menjadi baik atau buruk (tentu dengan izin Allah). Allah telah
menganugerahkan wanita sesuatu yang tidak dimiliki pria, yaitu kemampuan
mendidik, membesarkan, dan merawat seorang anak dengan kasih sayang.
Sayang,
di zaman sekarang kita kehilangan sosok seorang ibu seperti Ibunya Imam
Syafi’i yang merawat Syafi’i kecil dengan tekun. Meski dalam keadaan
miskin, meski tanpa pendamping hidup, tetapi dari hasil kerja
kerasnya-lah pribadi Imam Syafi’i menjadi ulama besar. Begitu juga
dengan Shafiyyah, iu dari Imam Ahmad bin Hanbal. Meski telah ditinggal
suami, dirinya tetap berjuang keras demi membesarkan anaknya. Dan
hasilnya, jadilah pribadi yang mulia seperti Ahmad bin Hanbal.
Berjibablah demi kehormatanmu!
Tidak
ada satu agama-pun yang paling memuliakan seorang wanita dibandingkan
Islam. Zaman sekarang banyak wanita yang ”ditelanjangi” dengan pakaian
yang glamour. Padahal Islam telah menjamin kehormatan seorang wanita
dengan menutup auratnya. Menutup aurat=menjaga kehormatan. Menutup aurat hukumnya wajib. Iya, kan?
”Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung,” (Q.S an-Nuur: 31)
Bacalah ayat itu, dan renungkanlah wahai para wanita!
Allah
telah memerintahkan para wanita untuk menutupkan kain kerudungnya
hingga ke dada. Itulah jilbab yang sebenarnya. Bukan ”jilbab gaul” yang
hanya asal pakai saja. Jilbab yang bernar adalah pakaian yang tidak
menampakkan lekuk tubuh. jilbab yang sebenarnya adalah jilbab yang tidak
memperlihatkan bentuk tubuh seorang wanita. Bukan jilbab yang hanya
menutupi kepala tapi tidak menutupi bagian tubuh lainnya sehingga
terlihat bentuk tubuhnya.
Penutup
Sungguh,
Allah telah memilihkan bagi para wanita pakaian sebaik-baiknya pakaian.
Sudah seharusnya para wanita bangga dengan memakai pakaian yang telah
dipilihkan oleh Allah. Jangan
sampai para wanita lebih bangga dengan pakaian yang mengundang adzab
dari Allah. Banggalah seorang wanita yang memakai pakaian yang telah
disebut sebagai pakaian kehormatan. Jangan sampai kehormatan para wanita
tercabik-cabik oleh pakaian yang dipilihkan oleh nafsu.
Wallahu a’lam